JENIS-JENIS KATA
1. JENIS JENIS KATA
Berdasarkan pola dalam ilmu bahasa, maka kata dikelompokkan berdasarkan bentuk serta perilakunya. Kata yang mempunyai bentuk serta sikap yang sama atau mirip, dimasukkan dalam satu kelompok sedangkan kata lain yang bentuk serta perilakunya sama atau menyerupai sesamanya tetapi berbeda dengan kelompoj yang pertama, dimasukkan kedalam kelompok yang lain. Adapun jenis-jenis kelompok kata atau biasa disebut jenis kata dalam bahasa indonesiaadalah sebagai berikut :
a. Kata benda atau Nomina
Kata benda ialah kata yang menyebut nama sesuatu yang bangun sendiri atau yang dibendakan. Kata benda disebut “substantiveataunomina”.
Contoh: bangku, mobil
1) Ciri-Ciri Kata Benda:
a. Dapat diikuti imbuhan sebagai pembentuk kata benda.
Contoh :
Contoh :
ke + tua menjadi ketua
pe + tulis menjadi penulis
b. Dapat diawali kata depan di, ke, dari.
Contoh: dari Masjid, ke Jakarta
c. Dapat diawali kata si, sang.
Contoh : si dukun, sang Raja
d. Dapat menduduki sebagai objek kalimat.
Contoh : Dia melaksanakan pelanggaran yang cukup fatal.
Amin menjual merpatinya kepada Iwan.
Amin menjual merpatinya kepada Iwan.
e. Dapat menduduki sebagai subjek kalimat.
Conoh :Sepedanya gres saja dicuri orang.
f. Dapat didahului oleh kata bilangan.
Contoh : lima buah, satu ekor.
g. Dapat diikuti oleh kata ini dan itu.
Contoh :Lapangan ini luas sekali.
Malam itu saya tak sanggup tidur.
h. Dapat dikembangkan dengan kata yang dan diikuti kata sifat.
Contoh :Penampilan yang menarik.
Contoh :Penampilan yang menarik.
Jalan yang becek.
i. Dapat diikuti kata ganti ku, mu, dan nya.
Contoh : bukuku, bajumu
2. Sifat-Sifat Kata Benda
Ditinjau dari sifat-sifatnya, maka kata benda sanggup dibagi menjadi dua macam :
a. Kata benda berwujud (konkrit), yaitu kata benda yang menyatakan nama benda yang berwujud atau yang dikenal dengan panca indera (diraba, dilihat, didengar, dirasai dan sebagainya).
Contoh : orang, kapal
Contoh : orang, kapal
b. Kata benda tak berwujud (abstrak), yaitu kata benda yang menyatakan sesuatu yang hanya dikenal melalui pikiran (tidak berwujud).
Contoh : pengetahuan, keamanan
Contoh : pengetahuan, keamanan
3. Bentuk-Bentuk Kata BendaDitinjau dari bentuknya
maka kata benda (KB) terdiri dari beberapa macam :
a. KB kata dasar
Contohnya : kelas, buku
b. KB kata majemuk
Contoh : matahari, mahasiswa
c. KB kata ulang
Contoh : sayur-mayur, mata-mata
d. KB berimbuhan
Contoh : membacanya, keadilan
b. Kata kerja atau Verba
Kata kerja ialah kata yang menyatakan tindakan atau
perilaku.Kata kerja disebutjugaverba.
1) Ciri-Ciri Kata Kerja
a) Seringkali diikuti atau menempel pada imbuhan.
Contoh :
Contoh :
Pada me- : merajut, menangis
Pada ber- : bernyanyi, berbuat
Pada di- : dikawin, dibaca
Pada ter- : terpukul, terduduk
Pada memper- : mempermudah, mempersulit
Pada memper-i : memperbaiki
Pada memper-kan : mempertemukan, mempermainkan
b) Menduduki predikat pada kalimat.
Contoh : Adik menembak burung.
Rumah Anton diperbaiki.
c) Dapat diikuti kata-kata telah, sudah, belum, akan, sedang dan sebagainya.
Contoh :
Telah : telah berjalan, telah diselesaikan
Sudah : sudah makan, sudah nikah
Belum : belum menikah, belum mengerjakan
Akan : akan datang, akan pergi
Sedang : sedang dikerjakan, sedang dilaksanakan
d) Dapat diperluas dengan kata dengan dan diikuti kata sifat.
Contoh :
Contoh :
Tidur dengan mendengkur.
Bekerja dengan sungguh-sungguh.
2) Jenis-Jenis Kata Kerja
Kata kerja dalam Bahasa Indonesia terdiri dari beberapa
macam, diantaranya :
a) Kata kerja aktif, yaitu kata kerja yang menyatakan
perbuatan dilakukan oleh subjek dan biasanya berawalan
ber- dan me-.
Contoh :
Bapak membaca surat kabar.
Ibu memasak di dapur.
b) Kata kerja pasif, yaitu kata kerja yag subjeknya menderita atau perbuatannya dilakukan oleh objek. Biasanya dilengkapi dengan awalan di-, ter-, di-i, atau di-an.
Contoh :
Adik dipukul temannya.
Dia tertabrak mobil.
c) Kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang selalu diikuti
oleh objek dan biasanya berawalan me-.
Contoh :
Iwan menembak merpati di atas genting.
Adik membaca majalah.
d) Kata kerja intransitif, yaitu kata kerja yang tidak diikuti
oleh objek.
Contoh :
Bapak tidur di ruang tamu.
Ibu sedang menjahit.
e) Kata kerja aus, yaitu kata kerja yang tidak mempunyai imbuhan.
Contoh : tidur, makan
f) Kata kerja finitiv, yaitu kata kerja yang menyatakan perbuatan dan berperan sebagai predikat kalimat.
Contoh :
Contoh :
Mendengkur itu tidak baik.
Menikah itu wajib bagi setiap orang dewasa.
g) Kata kerja refleksif, yaitu kata kerja yang berakibat (mengenai) pelakunya sendiri.
Contoh :
Adik memotong kukunya sendiri.
Dia bersepatu baru.
h) Kata kerja resiprok, yaitu merupakan kara kerja yang menyatakan saling atau berbalas-balasan.
Contoh :
Mereka buru-memburu.
Keduanya berpelukan.
i) Kata kerja komulatif, yaitu kata kerja yang letaknya berurutan dalam kalimat.
Contoh :
Ayah sudah beranjak tidur sebelum jam sembilan.
Ibu pergi berbelanja ke pasar.
Ibu pergi berbelanja ke pasar.
c. Kata sifat atau Abjectiva
Kata sifat yaitu kata yang menunjukan keadaan, sifat khusus, atau tabiat suatu benda. Oleh alasannya yaitu itulah kata sifat disebut juga
kata keadaan atau adjektiva.
Contoh : rumah baru, panjang tangan
1) Ciri-Ciri Kata Sifat
a) Dapat didahului dengan kata sangat, agak, terlalu, paling dan amat.
Contoh : sangat buruk, agak manis
b) Dapat menunjukkan sifat suatu benda.
Contoh :
Contoh :
rumah + besar rumah besar
(KB) (KS)
baju + merah baju merah
(KB) (KS)
c) Dapat diulang dengan memberi imbuhan se-nya.
Contoh : seburuk-buruknya, sejauh-jauhnya
d) Dapat diikuti oleh kata-kata sekali dan benar.
Contoh : jauh sekali, lezat benar
Contoh : jauh sekali, lezat benar
2) Pembentukan Kata Sifat
Kata sifat ada yang memang benar-benar kata sifat dan ada pula yang terjadi dari kata lain. Pembentukan kata sifat dari jenis kata lain sanggup terjadi lantaran menerima imbuhan. Contoh : berduri, berba.
3) Jenis Kata Sifat
Menurut jenisnya kata sifat sanggup dibedakan menjadi beberapa jenis.
a) Kata sifat berbentuk kata dasar.
Contoh : manis, merah
b) Kata sifat yang berbentuk kata majemuk.
Contoh : keras kepala, merah delima
c) Kata sifat berbentuk kata ulang.
Contoh : bengkak-bengkok, compang-camping
d) Kata sifat berimbuhan.
Contoh : berduri, berapi
4) Tingkatan Kata Sifat
Ditinjau dari pemakaian dalam kalimat, maka kata sifat mempunyai tingkatan-tingkatan.
a) Tingkatan positif, yaitu kata sifat yang bangun sendiri
dalam suatu kalimat.
Contoh : Tempat Andi memang jauh.
Adik anak malas
b) Tingkatan Komparatif, yaitu kata sifat yang selalu
didahului dengan kata lebih dalam suatu kalimat.
Contoh :
Budi lebih tegas dibandingkan adiknya.
Ana lebih manis daripada gadis sedesanya.
c) Tingkat superlatif, yaitu kata sifat yang selalu didahului kata paling.
Contoh :
Dia paling pintar di kelasnya.
Rumah itu paling bagus.
5) Fungsi Kata Sifat
a) Untuk menyatakan sifat (berfungsi atributif).
Contoh :
Contoh :
Gedung besar itu kemarin terbakar.
Paman membeli motor bekas.
b) Sebagai kata keterangan (berfungsi adverbal).
Contoh :
Sejak subuh tadi ia bekerja keras.
Dilarang keras mengganggu binatang.
c) Sebagai predikat (berfungsi predikatif).
Contoh :
Rumah itu amat bagus.
Sumur itu amat dalam.
d) Sebagai kata depan (berfungsi preposisi).
Contoh :
Menggunting dalam lipatan.
Urusan dalam negeri ditentukan oleh birokrasi
e) Sebagai kata benda (berfungsi sebagai substantif).
Contoh :
Contoh :
Dalamnya maritim sanggup diduga, dalam hati siapa tahu.
Mahal itu belum tentu baik.
d.Kata ganti atau Promina
Kata ganti yaitu kata yang harus bertugas menggantikan kata benda yang telah disebut atau setidak-tidaknya telah dikenal.
Kata bilangan ialah kata yang menyatakan jumlah sesuatu (benda) atau menunjuk urutannya dalam deretan. Kata bilangandisebutjuga numeralia.
Kata bilangan ialah kata yang menyatakan jumlah sesuatu (benda) atau menunjuk urutannya dalam deretan. Kata bilangandisebutjuga numeralia.
1) Ciri-Ciri Kata Ganti
a) Engkau sebagai pengganti orang yang diajak bicara disebut kata ganti orang.
b) Mu sebagai pengganti orang yang diajak bicara yang menjadi pemilik. Disebut kata ganti pemilik.
c) Apa sebagai pengganti yang ditanyakan. Disebut kata ganti tak tentu
d) Itu, Ini sebagai kata penunjuk yang mengganti hal yang telah diketahui (berita). Disebut kata ganti penunjuk.
e) Yang sebagai kata yang bertugas mengganti hal yang telah disebut dan menghubungkan kalimat. Disebut kata ganti penghubung.
2) Jenis Kata Ganti
a) Kata ganti orang pertama.
Tunggal
Aku:dipakai jikalau kedua belah pihak yangberbicara tak perlu hormat-menghormati (sering dipakaidalampergaulan akrab).dipakai oleh orang yang merasa lebih bau tanah atau lebih tinggi derajatnya.
Jamak
Kami:dipakai jikalau orang kedua tidakmasuk lingkungan pembicara.dipakai oleh seseorang atas nama pimpinan atau wakil.
Kami:dipakai jikalau orang kedua tidakmasuk lingkungan pembicara.dipakai oleh seseorang atas nama pimpinan atau wakil.
Kita:dipakai jikalau orang kedua tidak termasuk dalam lingkungan pembicaraan.dipakai sebagai jamak kebesaran oleh orang-orang besar atau pengarang.
b) Kata ganti orang kedua.
Kata ganti orang sebenarnya.
Tunggal
Engkau:dipakai dalam pergaulan yang akrabdipakai terhadap orang kedua yang lebih rendah derajatnya atauyang lebih muda dari pembicara
Kamu:dipakai oleh orang pertama terhadap orang kedua yang lebih rendah derajatnya atau lebih muda usianya dalam pergaulan yang ramah.
Jamak
Kami:dipakai oleh pembicara terhadap orang kedua yang lebih muda atau rendah jumlahnya lebih dari satu.
c) Kata ganti orang pinjaman.
Untuk menyatakan rasa hormat, biasanya digunakan kata-kata sebagai berikut ini :
Kata benda : tuan, nyonya, anda.
Dalam pergaulan kekerabatan keluarga : kakak, kang mas,
adik, ayah, ibu, kakek, nenek, bibi, paman, dansebagainya.
Nama status atau pekerjaan : tuan, nyonya, babu, mandor, pemborong, yang mulia, paduka, raden dan sebagainya.
d) Kata Ganti Orang Ketiga
1) Kata ganti orang sebenarnya.
Tunggal
Ia: dipakai untuk mengganti orang ketiga (III) atau
Ia: dipakai untuk mengganti orang ketiga (III) atau
benda yang dijadikan pokok kalimat.
Dia : merupakan pengganti ia apabila :
Dia : merupakan pengganti ia apabila :
kata ia memperoleh tekanan yang keras.
kata ia menjadi pokok kalimat.
kata ia didahului oleh kata-kata yang berakhir dengan fonem n,i atau a
Misalnya :
Aku berusaha meyakinkan dia.
Mengapa ia pergi?
Nya : merupakan pengganti ia sebagai tujuan atau keterangan yang tidak menerima tekanan.
Misalnya :
Kembalikan buku itu kepadanya.
Wati membelanjakannya buah-buahan.
Beliau : merupakan pengganti ia yang perludihormati.
Jamak :
Mereka : hanya digunakan untuk menggantikan orang ketiga (III) yang lebih dari satu bagi insan dan yang disamakan dengan insan (misalnya malaikat,jin dan sebagainya).
e) Kata Ganti Pemilik
Kata ganti pemilik yaitu kata sebagai ganti milik atas suatu barang yang menyertainya dalam suatu kalimat.
Kata aku, engkau, kamu, ia, dan mereka, maka kata ganti akan berbentuk :
Kata aku, engkau, kamu, ia, dan mereka, maka kata ganti akan berbentuk :
Buku ia menjadi bukunya
Buku aku menjadi bukuku
Contoh pemakaian dalam kalimat :
Bolehkah saya pinjam teleponmu (telepon kamu)?
Sepedanya (ia/dia) kini rusak.
f) Kata Ganti Penanya
Kata ganti penanya ialah kata ganti yang digunakan untuk bertanya.
1) Kata ganti penanya benda, digunakan kata apa, siapa, mana, yang mana.
Contoh :
Apa itu ?
Orang apa itu ?
2) Kata Ganti penanya waktu, digunakan kata kapan, bila, bilamana, apabila.
Contoh :
Kapan ia tiba ?
Bilakah engkau tiba ?
3) Kata ganti penanya tempat, biasanya digunakan kata dimana, ke mana, darimana.
Contoh :
Dimanakah rumahmu ?
Kemana tuanmu ?
4) Kata ganti penanya keadaan, biasa digunakan kata mengapa dan bagaimana.
Contoh :
Mengapa kau bersedih ?
Mengapa kau duduk di situ ?
5) Kata ganti tak tentu yaitu kata ganti yang digunakan untuk menunjuk benda atau hal yang tak tentu atau tak terlalu dikenal. Biasanya memakai kata sesuatu, suatu pun, mana, mana-mana, yang mana, seseorang, apapun, barangsiapa dan siapa-siapa.
6) Kata ganti penghubung, yaitu kata ganti yang berfungsi sebagai pengantar atau penghubung anak kalimat. Bisanya digunakan kata yang.
e. Kata bilangan atau Numerelia
Kata bilangan ialah kata yang menyatakan jumlah sesuatu (benda) atau menunjuk urutannya dalam deretan. Kata bilangan disebutjuga numeralia.
1) Ciri-Ciri kata bilangan diantaranya yaitu :
a) Kata-kata tersebut menyatakan jumlah suatu benda atau urutan sesuatu (benda) dalam formasi sebuah kalimat.
b) Kata-kata bilangan cocok untuk menjawab pertanyaan berapa atau beberapa.
2) Jenis-Jenis Kata Bilangan
Ditinjau dari jenisnya, kata bilangan dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya :
a) Kata bilangan tentu, yaitu kata bilangan yang menyatakan jumlah sesuatu benda secara pasti, dinyatakan dalam angka.
Contohnya : satu, dua
b) Kata bilangan tak tentu, yaitu kata bilangan yang menyatakan jumlah sesuatu (benda) yang tak tentu. Kata yang dipergunakan yaitu : banyak, beberapa, semua
Jika kata bilangan tak tentu ini dihubungkan dengan kata benda, biasanya tak perlu memakai kata penunjuk. Kecuali kata beberapa.
Jika kata bilangan tak tentu ini dihubungkan dengan kata benda, biasanya tak perlu memakai kata penunjuk. Kecuali kata beberapa.
Contoh : semua anak, sedikit jumlahnya.
c) Kata bilangan tingkat, yaitu kata bilangan yang menyatakan urutan sesuatu (benda) dalam deretannya dengan sesuatu (benda) lain
Contoh : kesatu (pertama), ketiga
d) Kata bilangan kumpulan, yaitu kata yang menyatakan sesuatu (benda) dalam kumpulan. Biasanya dibuat dengan imbuhan ke- dan ber
Contoh :
Keduanya telah pergi.
Keseluruhan jawaban tak ada yang benar.
e) Kata bantu bilangan, yaitu kata bilangan komplemen yang membantu suatu bentuk satuan dari objeknya.
Contoh : sebutir jagung, sekantong uang
Contoh : sebutir jagung, sekantong uang
f. Kata keterangan atau Adverbia
Kata keterangan berfungsi sebagai keterangan pada kata yang bukan kata benda. Kata selain kata benda yaitu kata kerja, kata keadaan dan kata bilangan.
1) Kata keterangan waktu, yaitu kata keterangan yang memilih dikala berlangsungnya suatu insiden atau peristiwa.
a) Kata keterangan waktu yang sedang berlangsung.
Contoh : sedang, lagi
Contoh : sedang, lagi
b) Kata keterangan waktu yang telah berlalu.
Contoh : kemarin, telah
Contoh : kemarin, telah
c) Kata keterangan waktu yang akan datang.
Contoh : sebentar lagi, nanti
Contoh : sebentar lagi, nanti
2) Kata keterangan tempat, yaitu kata yang menyatakan suatu insiden itu terjadi pada kawasan tertentu.
Contoh : sini, ke mana
3) Kata keterangan keadaan, yaitu kata yang menunjukan suatu keadaan terjadinya peristiwa.
Contoh : janggal, mahal
4) Kata keterangan sebab, yaitu kata yang menunjukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa.
Contoh : karena, apabila
5) Kata keterangan kuantitatif, yaitu kata yang menunjukan tingkat seringnya suatu insiden itu terjadi.
Contoh : kerap kali, kira-kira
Contoh : kerap kali, kira-kira
6) Kata keterangan kesungguhan, yaitu kata yang menunjukan bahwa suatu insiden itu benar-benar terjadi.
a)Taraf kepastian
Contoh : tentu, niscaya
b) Taraf kemungkinan
Contoh : kira-kira, agaknya
c) Taraf pengharapan
Contoh : semoga, hendaknya
7) Kata keterangan penekanan, yaitu kata yang menekankan pada suatu peristiwa.
Contoh :
Ia tiba juga.
Ia tiba juga.
Engkau tiba pula.
g. Kata kiprah atau Funtion Word
Kata kiprah atau funtion word dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan kategorinya menyerupai klarifikasi di bawah ini;
1) Kata depan atau preposisi
Kata depan yaitu kata yang menghubungkan kata benda dengan kata lain serta memilih sekali sifat penghubungnya.Macam-Macam Kata Depan
a) Kata depan orisinil (sejati), yaitu yang berfungsi semata-mata hanya melaksanakan jabatan sebagai kata depan. Biasanya memakai kata : di, ke, dari dan untuk.
Contoh :
Tugu Pahlawan berada di kota Surabaya.
Ayah kemarin berangkat ke Amerika.
b) Kata depan pinjaman, yaitu kata yang disamping berfungsi sebagai kata depan dalam kalimat juga melaksanakan jabatan lain. Biasanya memakai kata : tentang, atas dan sebagainya.
Contoh penggunaan dalam kalimat :
Kabar wacana kerusuhan di Jakarta itu kini sudahsepi.
Semenjak dulu hingga kini, kau tetap suka bergurau.
c) Kata depan tunggal, yaitu kata depan yang hanya terdiri dari suku kata. Biasanya terdiri dari kata di, ke, dari, untuk, tentang, karena, hingga, sampai.
d) Kata depan beragam gabungan, yaitu kata depan yang terdiri dari dua kata. Biasanya memakai kata : di dalam, kepada dan sebagainya.
Penggunaan Berbagai Kata Depan
a) Kata depan untuk menyatakan alat.
Contoh : Dia memukul tikus dengan sebatang besi.
b) Untuk mendahului keterangan keadaan.
Contoh : Dengan takutnya ia memenuhi panggilan polisi.
c) Untuk menyatakan teman.
Contoh : Dengan kekasihnya ia mendatangi undanganku.
d) Kata depan sebagai abreviasi kata.
Contoh : Hanya padanya kusandarkan harapanku.
e) Dipakai di depan kata yang menyatakan tempat.
Contoh : Dipasang pada serpihan belakang perahunya.
Contoh : Dipasang pada serpihan belakang perahunya.
f) Dipakai di depan kata yang menyatakan waktu.
Contoh : Pada tamat ahad ini
Contoh : Pada tamat ahad ini
g) Dipakai untuk menyatakan makna menurut.
Contoh : Pada dasarnya (menurut dasarnya).
Contoh : Pada dasarnya (menurut dasarnya).
2) Kata penghubung atau Konjungsi
Kata sambung ialah kata yang berfungsi untukmenghubungkan sebuah kalimat atau anak kalimat. Katasambung disebut juga konjungsi.
a) Ciri-CiriKata Sambung
(1) Berperan sebagai penyambung antara kata dengan katayang sama jabatannya dalam kalimat.
(2) Berperan sebagai penyambung kalimat dengan kalimat, atau anak kalimat dengan anak kalimat.
b) Jenis-Jenis Kata Sambung
Ditinjau dari maknanya maka kata sambung sanggup dibedakan menjadi beberapa macam :
(1) Kata sambung yang menyatakan sambungan. Biasanya memakai kata : dan, apalagi dan sebagainya.
(2) Kata sambung menyatakan waktu. Biasanya memakai kata : waktu, ketika dan sebagainya.
(3) Kata sambung menyatakan maksud dan tujuan. Biasanya memakai kata : agar, biar dan sebagainya.
(4) Kata sambung menyatakan perlawanan. Biasanya memakai kata : tetapi, melainkan dan sebagainya.
(5) Kata sambung menyatakan alasannya yaitu dan akibat. Biasanya memakai kata : sebab, sehingga dan sebagainya.
(6) Kata sambung menyatakan syarat dan pengandaian. Biasanya memakai kata : jika, kalau dan sebagainya.
(7) Kata sambung yang menyatakan alasannya yaitu yang tak diperdulikan atau pernyataan mengalami. Biasanya memakai kata : biar, meskipun dan sebagainya.
3) Kata seru atau interjeksi
Kata seru ialah kata yang digunakan untuk memberi usul dalam menekankan sesuatu yang dipentingkan. Kata seru disebut juta interjeksi.
Contoh : pergilah !, astaga !
4) Kata sandang atau artikel
Kata sandang ialah kata yang mempunyai fungsi untuk mengakibatkan suatu kata menjadi kata benda. Fungsi kata sandang akan terang jikalau kata itu berada dalam suatu kalimat digunakan sebagai kata sandang ialah si, sang, para, bang, yang, nya. Kadang-kadang sanggup pula memakai kata ini, itu, suatu, seorang, sebuah dan lain sebagainya.
Contoh :si kancil, sang kekasih.
5) KataTanya
Kata Tanya yaitu uraian kata tanya dimasukkan kata ganti tanya. Macam-macam kata tanya :
Apa, Digunakan untuk menanyakan benda, hal dan binatang.
Contoh : Apa yang kau lakukan ?
Siapa, Digunakan untuk menanyakan orang.
Contoh : Siapa nama adikmu ?
Kapan, Digunakan untuk menanyakan waktu.
Contoh : Kapan program itu dimulai ?
Berapa, Digunakan untuk menanyakan jumlah.
Contoh : Berapa banyak anakmu ?
Dimana, Digunakan untuk menanyakan tempat.
Contoh : Dimana rumah kakekmu ?
Bagaimana, Digunakan untuk menanyakan keadaan atau cara.
Contoh : Bagaimana kabar pamanmu ?
Mengapa, Digunakan untuk menanyakan alasan.
Contoh : Mengapa kau tidak masuk sekolah kemarin ?
Contoh : Mengapa kau tidak masuk sekolah kemarin ?
JENIS-JENIS KATA
Sumber http://www.rijal09.com