Pengertian Struktur Kalimat
Struktur kalimat berarti fungsi bagi unsur kalimat itu sendiri. Struktur kalimat tidak selalu berurutan S, P, O, K dan Pelengkap, tapi banyak kalimat yang urutan unsurnya menyimpang dari pola urutan tersebut. Untuk mengetahui fungsi unsur kalimat, perlu kita kenal pengertian dan ciri umum tiap fungsi-fungsi sintaksis itu.
A. Subjek
Subjek (S) ialah bab kalimat yang memperlihatkan pelaku, tokoh, sosok (benda), sesuatu hal, atau suatu dilema yang menjadi pokok pembicaraan. Subjek pada umumnya diisi oleh jenis kata atau frasa benda (nomina), klausa, atau frasa verba. Dalam Kamus Linguistik disebutkan bahwa subjek ialah bab dari klausa berwujud nomina atau frasa nomina yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara (Kridalaksana, 1982: 159).
Adapun ciri-ciri subjek ialah :
a. Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa
Penentuan subyek sanggup dilakukan dengan mencari tanggapan atas pertanyaan apaatau siapa yang dinyatakan dalam suatu kalimat. Untuk subyek kalimat yang berupa manusia, biasanya dipakai kata tanya siapa.
b. Biasanya disertai kata itu, ini, yang dan tersebut (sebagai pembatas antara subyek dan predikat)
c. Didahului kata bahwa
Kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang menyertainya ialah anak kalimat pengisi fungsi subyek. Di samping itu, kata bahwa juga merupakan penanda subyek yang berupa anak kalimat pada kalimat yang memakai kataadalah atau ialah.
d. Mempunyai keterangan pewatas/atribut yang
Kata yang menjadi subyek suatu kalimat sanggup diberi keterangan lebih lanjut dengan memakai penghubung yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.
e. Tidak didahului preposisi
Subyek tidak didahului preposisi,
seperti dari, dalam, di, ke, kepada, pada. Orang sering memulaikalimat dengan memakai kata-kata menyerupai itu sehingga menjadikan kalimat-kalimat yang dihasilkan tidak bersubyek.
f. Berupa kata benda atau frase kata benda
g. Subyek kebanyakan berupa kata benda atau frase kata benda. Di samping kata benda, subyek sanggup berupa kata kerja atau kata sifat, biasanya, disertai kata penunjuk itu.
B. Predikat
Predikat (P) ialah bagian kalimat yang memberi tahu melaksanakan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana subjek (pelaku, toko, atau benda di dalam suatu kalimat). Selain memberi tahu tindakan atau perbuata subjek, predikat juga sanggup menyatakan sifat, situasi, status, ciri, atau jati diri subjek. Termasuk juga sebagai predikat dalam kalimat ialah pernyataan wacana jumlah sesuatu yang dimiliki subjek. Predikat sanggup berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau ajektiva, tetapi sanggup pula numeralia, nomina atau frasa nomina.
Adapun ciri-ciri predikat ialah :
a. Jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana
Dilihat dari segi makna, bab kalimat yang memperlihatkan isu atas pertanyaan mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat. Pertanyaansebagai apa atau jadi apa dapat dipakai untuk memilih predikat yang berupa kata benda penggolong (identifikasi). Kata tanya berapa dapat dipakai untuk memilih predikat yang berupa numeralia (kata bilangan) atau frase numeralia.
b. Kata adalah atau ialah
Predikat kalimat sanggup berupa kata adalah atau ialah. Predikat itu terutamadigunakan jikalau subyek kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subyek dan pelengkap tidak jelas.
c. Dapat diingkarkan
Predikat dalam bahasa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yangdiwujudkan oleh kata tidak. Bentuk pengingkaran tidak ini dipakai untuk predikat yang berupa kata kerja atau kata sifat. Di samping tidak sebagai penanda predikat, kata bukan juga merupakan penanda predikat yang berupa kata benda atau predikat kata merupakan.
d. Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas
kalimat yang berupa kata kerja atau kata sifat sanggup disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah, sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan kata kerja atau kata sifat. Kalimat yang subyeknya berupa kata benda bernyawa sanggup juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan perilaku pembicara (subyek), seperti ingin, hendak, dan mau.
e. Unsur pengisi predikat
Predikat suatu kalimat sanggup berupa:
1. Kata, contohnya kata kerja, kata sifat, atau kata benda.
2. Frase, contohnya frase kata kerja, frase kata sifat, frase kata benda, frase numeralia (bilangan).
C. Obyek
Objek (O) ialah bab kalimat yang melengkapi P. Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak objek selalu dibelakang predikat yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya objek.
Adapun ciri-ciri obyek ialah :
a. Langsung di belakang predikat
Objek hanya mempunyai daerah di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
b. Dapat menjadi subyek kalimat pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif sanggup menjadi subyek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subyekdalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk kata kerja predikatnya.
c. Tidak didahului preposisi
Objek yang selalu menempati posisi di belakang predikat dan tidak didahului preposisi. Dengan kata lain, di antara predikat dan objek tidak sanggup disisipkan preposisi.
d. Kategori katanya kata benda/ frase kata benda
e. Dapat dinganti dengan –nya
f. Didahului kata bahwa
g. Anak kalimat pengganti kata benda ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini sanggup menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.
h. Kebanyakan kata kerja berawalan ber- atau ter- tidak memerlukan objek (intransitif)
i. Kebanyakan kata kerja berawalan me- memerlukan objek (transitif).
D. Pelengkap
Pelengkap (Pel) atau pemanis ialah bab kalimat yang melengkapi P. Letak Pel umumnya dibelakang P yang berupa verba. Posisi tersebut juga di tempati O dan jenis kata yang mengikuti Pel dan O juga sama, yaitu sanggup berupa nomina, frasa nominal, atau klausa. Namun, antara Pel dan O terdapat perbedaan.
Adapun ciri-ciri pelengkap ialah :
a. Terletak di belakang predikatCiri ini sama dengan objek. Perbedaannya, objek pribadi di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih sanggup disisipi unsur lain, yaitu objek. Contohnya terdapat pada kalimat berikut.
Diah mengirimi saya buku baru.
Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.
Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai pelengkap dan tidak mendahului predikat.
b. Tidak didahului preposisi
Seperti objek, pelengkap tidak didahului preposisi. Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan. Ciri-ciri unsur keterangan dijelaskan sesudah bab ini.
c. Kategori katanya sanggup berupa kata benda, kata kerja, atau kata sifat.
E. Keterangan
Keterangan (Ket) ialah bagian dari kalimat yang menunjukan banyak sekali hal mengenai bab kalimat yang lainnya. Unsur Ket ini sanggup menunjukan S, P, O dan Pel. Ket ini mempunyai posisi manasuka, atrinya posisi Ket sanggup berasa di awal, di tengah atau di final kalimat.Pengisi Ket ialah frasa nominal, frasa preposional, adverbia, atau klausa.
Adapun ciri-ciri keterangan ialah ;
1. Bukan unsur utama (bersifat manasuka)
Berbeda dari subyek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsure tambahan yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat wajib.
2. Dapat dipindah-pindah posisi/letaknya bebas
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang mempunyai kebebasan tempat. Keterangan sanggup menempati posisi di awal atau akhir kalimat, atau di antara subyek dan predikat. Jika tidak sanggup di pindah-pindahkan, maka unsure tersebut tidak termasuk keterangan.
3. Umumnya di dahului oleh kata depan, seperti, di, dari, ke, tentang
Kalimat ialah adonan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat sanggup dibagi-bagi lagi menurut jenis dan fungsinya yang akan dijelaskan pada bab lain. Contohnya seperti kalimat lengkap, kalimat tidak lengkap, kalimat pasif, kalimat perintah, kalimat majemuk, dan lain sebagainya. Berikut ini ialah pola kalimat secara umum : – Joy Tobing ialah pemenang lomba Indonesian Idol yang pertama. – Pergi! – Bang Napi dihadiahi timah panas oleh polisi yang mabok minuman keras itu. – The Samsons sedang konser tunggal di pinggir pantai ancol yang sejuk dan indah. Setiap kalimat mempunyai unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti.
#Pengertian Struktur Kalimat