FUNGSI KATA
A. Fungsi kata
Setiap kata atau frasa dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata atau frasa lain yang ada dalam kalimat tersebut.funsi tersebut bersifat sintaksis, artinya berkaitan dengan urutan kata atau frasa dalam kalimat.
Sebelum kita uraikan lebih lanjut, maka perlu dipahami terlebih dahulu istilah sintaksis berbeda degan istilah kalimat. Kalau sintaksis ada dalam ilmu bahasa wacana susunan kata, frasa, kalausa dan morfem terikat. Dalam KBBI (1991: 865, 380) dikatakan bahwa sintaksis yaitu bidang bahasa tetang susunan kata dan kalimat, sedangkan kalimat yaitu satuan ujar yang mengungkapkan suatu konseppikiran dan perasaan; perkataan, satuan bahasa yang secara relatif bangun sendiri mempunyai pola intonasi akibat dan secara aktual ataupun potensial terdiri dari klausa.
Fungsi-fungsi sintaksis dalam bahasa predikat, subyek, obyek, pelengkap, keterangan dan atribut(yang menerangkan), koordinat dan suubordinat
Predikat dalam kalimat bahasa indonesia dapat berwujud1) frase verbal, 2) frase nomina, 3) frase adjective, 4) frase preposisional. Contoh
a) Predikat frasa verbal
1. Ayah sedang membaca di teras
2. Kita harus berangkat sekarang
3. Skripsi belum diperiksa oleh konsultan
b) Predikat frasa nominal
1. Paman saya bupati kabupaten soppeng
2. Bapaknya guru SD
3. Pendidikan modal yang baik
c) Predikat frase adjectiva
1. Anak itu badung sekali
2. Kebutuhan pokok semakin mahal
3. Pribadinya sangat simpatik
d) Predikat prase preposisional
1. Pamannya dari medan
2. Bapakku ke kantor tadi
Subyek dalam kalimat bahasa Indonesia biasanya terletak di depan predikat; namun umunnya berwujud nomina hal ini sanggup kita lihat pada contoh kalimat diatas. Subyek kalimat 1) a, b, c.ayah, kita dan skripsi; pada kalimat 2) a, b, c. paman saya, ibunya, pendidikan; pada kalimat 4) a, b, c. dia pamannya, bapakku bangun di depan predikat dan berkategori kata nomina atau frasa nominal
Ditemukan juga subyek bukan kategori kata nominal, misalnya
1. Putih yaitu tanda kesucian
2. Berenang sanggup menyenangkkan
3. Mendidik generasi gampang tidak mudah
Selain predikat dan subyek ada juga kalimat yang mempunya obyek. Pada umumnya obyek yang berupa nomina berada di belakang predikat berupa yang berupa mulut transitif aktif; obyek itu berfungsi sebagai subyek kalau kalimat tersebut diubah menjadi kalimat fasif. Perubahan bentuk kalimat ini dilakukan kalau obyek dipentingkan dalam komunikasi
Contoh:
a. Ali memanggil badu
b. Polisi menangkap pencuri
c. Banjir melanda kota
Badu, pencuri dan kota yaitu obyek yang alasannya yaitu bangun di belakang predikat mulut dan sanggup menjadi subyek dalam kalimat pasif, ibarat berikut
a. Badu dipanggil oleh ali
b. Pencuri ditangkap oleh polisi
c. Kota dilanda oleh banjir
Selain predikat, subyek dan obyek ada juga kalimat yang mempunyai pelengkap atau tambahan yang ibarat dengan obyek
Bandingkan kedua kalimat yang berikut
a. Ali memanggil badu
b. Hal ini merupakan problem rumit
Badu yaitu obyek, sedangkan masalah rumit bukan obyek, tetapi pelengkap meskipun masalah rumit itu berada dibelakang mulut dan berupa nomina atau frasa nominal. Perbedaanya yang penting ialah pelengkap tidak sanggup menjadi subyek dalam kalimat.
a. Badu dipanggil oleh ali (berterima,gramatikal)
b. Masalah rumit dirupakan hal itu, ( tidak berterima, tidak gramatikal)
Kalimat yang mempunyai pelengkap, tetapi tidak mempunyai obyek tidak sanggup dijadikan kalimat pasif. Alisjhabana (1945;66-68) tidak membedakan istilah obyek dan pelengkap. Dikatakan bahwa keterangan predikat yang amat rapat dengan predikat itu dinamakan pelengkap atau obyek yang lebih dikenal sebagai pelengkap/penderita. Penderita/pelengkap ini cukup mudah dibedakan dengan pelengkap yang lain, yaitu oleh alasannya yaitu kalimat yangmemakai pelengkap/penderita cukup mudah dibalikkan dari kalimat aktif menjadi kalimat pasif. Dalam kalimat penderita demikian obyek menjadi subyek penderita.
Contoh pelengkap yang lain
(1) a. Hal itu menyangkut problem politik
b. problem politik disangkut hal itu
(2) a. Indonesia menurut pancasila
b. pancasila didasarkan Indonesia
(3) a. Ali menjadi penjual tempe
b. Penjual tempe dijadi Ali
Di samping predikat, subyek, obyek dan pelengkap ada juga kalimat yang mempunyai keterangan. Keterangan ibarat dengan pelengkap keduanya mebatasi teladan konstruksi yang bergabung dengannya. Perbedaanya ialah pelengkap pada umumnya wajib hadir untuk melengkapi konstruksinya sedangkan pelengkap tidak
Contoh
1) Dia tinggal di Jakarta
Dia tinggal di Jakarta semenjak tahun 1900
2) Kami pulang cepat-cepat
Kami pulang cepat-cepat tadi
FUNGSI KATA
Sumber http://www.rijal09.com