Wednesday, September 5, 2018

√ Defenisi Perencanaan

DEFENISI PERENCANAAN

Ada beberapa defenisi perihal perencanaan yang rumusannya berbeda-beda satu dengan yang lain. Cunningham contohnya mengemukakan bahwa perencanaan ialah menyeleksi dan menghubungkan pengetahuan, fakta, imajinasi, dan sumsi untuk masa yang akan tiba dengan tujuan memvisualisasi dan memformulasi hasil yang diinginkan, urutan acara yang diperlukan, dan sikap dalam batas-batas yang sanggup diterima yang akan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan di sini menekankan pada perjuangan menyeleksi dan menghubungkan sesuatu dengan kepentingan masa yang akan tiba serta perjuangan untuk mencapainya. Apa wujud yang akan tiba itu dan bagaimana perjuangan untuk mencapainya merupakan perencanaan.

Defenisi yang kedua mengemukakan bahwa perencanaan yakni korelasi antara apa yang ada kini (what is) dengan bagaimana seharusnya (what should be) yang bertalian dengan kebutuhan, penentuan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber. Bagaimana seharusnya yakni mengacu pada masa yang akan datang. Perencanaan di sini menekankan kepada perjuangan mengisi kesenjangan antara keadaan kini dengan keadaan yang akan tiba diubahsuaikan dengan apa yang dicita-citakan, ialah menghilangkan jarak antara keadaan kini dengan keadaan mendatang yang diinginkan.

Sementara itu definisi yang lain perihal perencanaan dirumuskan sangat pendek, perencanaan yakni suatu cara untuk mengantisipasi dan menyeimbangkan perubahan. Dalam definisi ini ada sumsi bahwa perubahan selalu terjadi. Perubahan lingkungan ini selalu diantisipasi, dan hasil antisipasi ini digunakan biar perubahan itu berimbang, artinya perubahan yang terjadi di luar organisasi pengajaran tidak jauh berbeda dengan perubahan yang terjadi pada organisasi itu, dengan harapan biar organisasi tidak mengalami keguncangan. Jadi, makna perencanaan disini yakni perjuangan mengubah organisasi biar sejalan dengan perubahan lingkungannya.

Ketiga definisi di atas mengatakan  rumusan dan tekanan yang berbeda. Yang satu mencari wujud yang akan tiba serta perjuangan untuk mencapainya, yang lain menghilangkan kesenjangan antara keadaan kini dengan keadaan masa mendatang, dan satu lagi mengubah keadaan biar sejalan dengan keadaan lingkungan yang juga berubah-ubah. Meskipun demikian pada hakikatnya ketiganya bermakna sama, yaitu sama-sama ingin mencari dan mencapai wujud yang akan datang, tetapi yang pertama dan kedua tidak dinaytakan secara eksplisit bahwa wujud yang dicari itu akhir terjadinya perubahan, termasuk perubahan dalam cita-cita.


Sumber http://www.rijal09.com