Thursday, February 28, 2019

√ Metode Pembelajaran Pjok Pada Kurikulum 2013

Pengertian Metode pembelajaran secara umum mencakup keseluruhan cara atau teknik dalam menyajikan materi pelajaran kepada siswa serta bagaimana siswa diperlakukan selama pembelajaran tersebut. Oleh sebab itu, secara umum, pembahasan ihwal metode mengajar bukan hanya bersinggungan dengan apakah pelajaran perlu diberikan secara keseluruhan (whole method) ataukah sebagian-sebagian (part method), tetapi juga ihwal cara memperlakukan siswa dan pengaturan waktu. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut disajikan beberapa Metode Pembelajaran PJOpada Kurikulum 2013.

Metode Latihan Terbimbing
Metode latihan terbimbing yakni teknik yang paling umum dalam proses pembelajaran PJOK, di mana siswa dituntun dengan banyak sekali cara melalui pertolongan variasi gerak. Dalam penggunaannya latihan ini memiliki beberapa tujuan, dan yang paling utama yakni untuk mengurangi kesalahan serta memastikan bahwa rujukan gerak yang sempurna sudah dilakukan. Penggunaan latihan terbimbing amat penting terutama dalam cabang olahraga yang berbahaya menyerupai senam dan renang. Di sini siswa perlu dibantu, baik secara eksklusif oleh guru atau dengan pemakaian alat.

Metode Latihan Padat dan Terdistribusi
Guru PJOK harus menciptakan keputusan berkaitan dengan berapa usang waktu latihan yang dipakai dalam satu episode pembelajaran, dan bagaimana waktu yang tersedia ini dimanfaatkan, apakah eksklusif dihabiskan sekaligus atau diselingi istirahat. Umumnya, unit pembelajaran dalam PJOK menghabiskan waktu latihan hanya untuk menguasai satu keterampilan, contohnya hari pertama pasing bawah pada permainan bola voli, kemudian di hari berikutnya berganti menjadi pasing atas. Jika ini yang dilakukan, guru memiliki pilihan apakah keterampilan akan dilatih oleh anak secara terus menerus hingga waktu habis atau menetapkannya dalam satuan waktu tertentu diselingi istirahat. Pilihan yang pertama disebut latihan padat (massed practice), sedangkan pilihan kedua disebut latihan terdistribusi (distributed practice). Contoh lain dari metode ini yakni latihan dengan interval (interval training).
Latihan disebut terpusat kalau dua atau tiga keterampilan yang dilatih dilaksanakan satu persatu hingga jumlah ulangan atau waktu yang ditentukan terselesaikan sebelum dilanjutkan ke keterampilan lain. Contohnya dalam pembelajaran bulutangkis yang berisi servis, smes, dan dropshot. Guru akan meminta siswa melatih dulu servis, contohnya 20 kali kemudian dilanjutkan smes 20 kali dan dropshot 20 kali. Intinya, latihan terpusat dilaksanakan dengan mendahulukan satu kiprah hingga selesai sebelum berpindah ke kiprah lain. Latihan acak dilakukan dengan melaksanakan latihan beberapa keterampilan secara berselang-seling. Dengan latihan acak, siswa diminta melaksanakan gerakan servis 1 kali dilanjutkan smes1 kali, dan dropshot 1 kali kemudian kembali ke servis lagi, smes, dan ke dropshot lagi, dan seterusnya hingga jatah waktu atau jumlah ulangan yang ditetapkan diselesaikan. Latihan yang bervariasi intinya melatih banyak kemungkinan variasi gerak. Latihan sanggup divariasikan menurut pada perubahan kecepatan, jarak, tingkatan gerak, dan tujuan latihan. Jika dalam satu pertemuan latihan kondisi-kondisi tersebut divariasikan sedemikian rupa, siswa akan mengambil banyak laba berupa pemantapan kemampuan pembiasaan keterampilan, maupun proses kognitifnya.

Metode Keseluruhan dan Bagian per Bagian
Beberapa keterampilan terdiri dari beberapa gerakan yang sangat kompleks (keterampilan serial) sehingga guru harus bisa menyesuaikan mekanisme dan pendekatan yang tepat. Untuk menghadapi gerakan tersebut guru akan membagi kiprah menjadi bagian-bagian kecil (sesuai teknik dasarnya). Setiap kepingan tersebut dilatih satu persatu sesuai urutannya untuk kemudian disatukan sehabis semua kepingan terkuasai biar menjadi satu keterampilan yang utuh. Jika ini yang ditempuh guru, maka ia sedang menerapkan metode kepingan (part method). Jika suatu keterampilan merupakan suatu keterampilan yang utuh (keterampilan diskrit) dimana korelasi antara satu kepingan dengan kepingan yang lain demikian erat maka lebih baik diajarkan secara utuh. Irama dan timing dari keterampilan itu akan terjaga dengan lebih baik kalau guru menentukan metode keseluruhan atau whole method. Guru sanggup memadukan kedua cara tersebut kalau tidak mengganggu keselamatan. Siswa harus diberi kesempatan untuk mencicipi keterampilan secara keseluruhan sebelum keterampilan itu dipecah menjadi bagian. Jika ini yang dilakukan guru maka ia sedang memakai metode adonan yang disebut metode keseluruhan-bagian (whole-part method). Selain ketiga metode tersebut (bagian, keseluruhan, dan keseluruhan-bagian juga dikenal satu metode mengajar yang lain yang disebut metode progresif (progressive method). Metode ini dikenal sebagai metode yang berada dalam satu gugus dengan metode bagian, tetapi diciptakan dengan maksud menutupi kekurangan dari metode tersebut. Pada prinsipnya metode progresif mengikuti urutan sebagai berikut. Pada tahap pertama, latihan hanya melibatkan satu kepingan keterampilan yang dianggap penting (inti) yang selalu ditekankan dan diulang-ulang. Pada tahap kedua, kepingan pertama digabung dengan kepingan kedua sehingga menampilkan rujukan gerak yang lebih besar. Pada tahap ketiga, kepingan satu dan kepingan dua digabung lagi dengan kepingan tiga, yang menawarkan rujukan keterampilan yang semakin lengkap. Demikian seterusnya sehingga keseluruhan kepingan yang tersisa karenanya tergabung secara keseluruhan.

Demikian sajian gosip mengenai Metode Pembelajran PJOKpada Kurikulum 2013  yang sanggup disampaikan dalam kesempatan ini.

Dapatkan Juga GRATIS Untuk Anda !!!

No
Nama Perangkat
Action
1
Materi Diklat Kurikulum
2
Dokumen 1 Kurikulum
3
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
4
Silabus Tematik dan Mata Pelajaran
5
Program Tahunan dan Semester
6
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
6
Buku Guru dan Buku Siswa
7
Penilaian Hasil Belajar
DOWNLOAD
8
Buku Kerja Guru

Semoga Bermanfaat !!!

Sumber http://www.tozsugianto.com/