Monday, September 3, 2018

√ Analisis Pembelajaran


PENGERTIAN ANALISIS PEMBELAJARAN
Dengan cara analisis pembelajaran ini akan diidentifikasikan keterampilan-keterampilan bawahan (subordinate skills). Jadi, posisi analisis pembelajaran dalam keseluruhan desain pembelajaran merupakan sikap prasyarat, sebagai sebagai sikap yang berdasarkan urutan gerak fisik berlangsung lebih dahulu, sikap yang berdasarkan proses  psikologis muncul lebih dahulu atau secara kronologis terjadilebih awal, sehingga analisis ini merupakan pola dasar dalam melanjutkan langkah-langkah desain berikutnya.
Dick and Carrey (1985) menyampaikan bahwa tujuan pengajaran yang telah diidentifikasi perlu dianalisis untuk mengenali keterampilan-keterampilan bawahan (subordinate skills) yang mengharuskan anak didik berguru menguasainya dan langkah-langkah prosedural bawahan yang ada harus diikuti anak didik untuk sanggup berguru tertentu.
Gagne, Briggs, dan Wager (1988), tujuan analisis pengajaran ialah untuk menentukan keterampilan-keterampilan yang akan dijangkau oleh tujuan pembelajaran, serta memungkinkan untuk menciptakan keputusan yang dibutuhkan dalam urutan mengajar. Adapun Atwi Suparman (1991), analisis instruksional ialah proses menjabarkan sikap umum menjadi sikap khusus yang tersusun secara logik dan sistematik. Dengan melaksanakan analisis pembelajaran ini, akan tergambar susunan sikap khusus yang paling awal hingga yang paling akhir.
Untuk menemukan keterampilan-keterampilan bawahan yang bersumber dari tujuan pembelajaran, dipakai pendekatan hierarki. Mengapa harus memakai pendekatan hirearki, alasannya anak didik dituntut harus bisa memecahkan dilema atau melaksanakan acara gosip yang tidak dijumpai sebelumnya, seperti  mengklasifikasikan dengan ciri-cirinya, menerapkan dalil atau prinsip untuk memecahkan masalah.
Menganalisis subordinate skills sangatlah diperlukan, alasannya apabila keterampilan bawahan yang seharusnya dikuasai tidak diajarkan, maka banyak anak didik tidak akan mempunyai latar belakang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, dengan demikian pembelajaran menjadi tidak efektif. Sebaliknya, apabila keterampilan bawahan yang berlebihan, pembelajaran akan memakan waktu lebih usang dari semestinya, dan keterampilan yang tidak perlu diajarkan malah menganggu anak didik dalam berguru menguasai keterampilan yang diperlukan.
Cara yang dipakai untuk mengidetifikasi subordinate skills dengan cara menentukan keterampilan bawahan yang berafiliasi eksklusif dengan ranah tujuan pembelajaran. Biasanya untuk mata kuliah atau mata pelajaran tertentu keseluruhan tujuan merupakan keterampilan intelektual. Teknik analisis keterampilan bawahannya memakai pendekatan hierarki, yaitu dengan mempunyai apa yang harus diketahui dan dilakukan oleh anak didik, sehingga dengan perjuangan pembelajaran sedikit mungkin untuk dipelajari atau dikuasai melalui belajar.
Artikel: ANALISIS PEMBELAJARAN

Sumber http://www.rijal09.com