Friday, December 15, 2017

√ 8 Ciri-Ciri Anak Cerdas Dan Cara Mendidiknya

8 Ciri-ciri Anak Cerdas dan Cara Mendidiknya_ Peserta didik yang mempunyai kecerdasan di atas normal sebetulnya sanggup di klasifikasikan ke dalam 2 kelompok, pertama ; kelompok cendekia dengan IQ 130 ke atas; dan kedua; kelompok cendekia dengan IQ 110 hingga 130. Dua kelompok ini merupakan akseptor didik luar biasa di atas normal, yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.



8 Ciri-Ciri Anak Luar Biasa Di Atas Normal
1. Belajar berjalan dan berbicara lebih awal dan cepat menguasai kosa kata dalam jumlah yang banyak.
2. Pertumbuhan jasmani lebih baik, otot-otot kuat, motoriknya gesit (lincah), dan energik.
3. Haus akan ilmu pengetahuan, dan menyukai serta sering mengikuti aneka macam perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
4. Mampu secara sempurna menarik suatui generalisasi , sanggup mengenal kekerabatan antara fakta yang satu dengan fakta yang lainnya, cakrawala berpikirnya luas dan logis, kritis dan suka berdebat.
5. Memiliki rasa ingin tahu (natural curiousity) yang tinggi, sehingga Nampak suka membokar-bongkar mainan dan membangunkannya kembali.
6. Cepat dalam menerima, mengolah, memahami dan mengusai pembelajaran , prestasinya baik sekali dalam seluruh bidang studi
7. Cepat mengerjakan kiprah dengan hasil baik.
8. Cepat dan sempurna dalam bertindak.

Bimbingan Bagi Peserta Didik Cepat Belajar
Peserta didik yang cerdas juga sering mempunyai kesulitan, sehingga mereka perlu mendapat layanan bimbingan maupun layanan pendidikan secara tepat, semoga sanggup mempunyai kegunaan bagi kepentingan dirinya sendiri maupun bagi kepentingan orang banyak.

Sehubungan itu, penting bagi sekolah untuk memperlihatkan layanan pendidikan secara sempurna sesuai dengan kondidsi  dan kebutuhannya. Pemberian layanan yang dilakukan secara sempurna diharapkan sanggup membawa imbas faktual bagi perkembangan setiap paserta didik dalam membuatkan diri, dan memperoleh kepuasan dalam hidupnya.

Sehubungan dengan uraian diatas, sanggup diindentifikasikan beberapa bentuk layanan yang sanggup diberikan guru kepada akseptor didik yang cepat berguru sebagai berikut:

8 Cara Mendidik Anak yang Cerdas

1. Usaha pencepatan (kelas akselerasi)
Anak cedas diberi kesempatan untuk menyelesaikan  suatu jadwal –program pendidikan dalam janka waktu yang lebih singkat berbeda dengan yang seharusnya dilakukan. Misalnya untuk menuntaskan jadwal pendidikan SMA,  jangka waktu yang biasa yaitu 3 tahun,  sedang bagi akseptor didik yang cepat berguru bisa ditempuh hanya 2 tahun saja tidak perlu menunggu atau mengikuti mekanisme umum. Kegiatan ini biasanya disebut jadwal akselerasi, yang sanggup detempuh dengan jalan sebagai berikut :

a. Bagi sekolah yang memakai pembelajaran dengan system modul, sanggup memperlihatkan kesempatan kepada akseptor didik yang cendekia atau cerdas untuk menuntaskan modul sebanyak – banyaknya, tanpa menunggu mitra yang lain. Dengan kata lain, setiap akseptor didik deberi kesempatan  untuk mempelajari modul sesuai dengan kempampuan, kecepatan, dan tempo berguru masing – masing.

b. Bagi sekolah dengan system tradisional, sanggup memperlihatkan kesempatan kepada akseptor didik yang cendekia atau cerdas untuk naik kelas meloncat. Misalnya dari kelas 1 pribadi naik ke kelas 3, atau dari kelas 2 diperbolehkan untuk mengikuti ujian terakhir

2. Menyediakan sekolah  khusus 
Next, Menyediakan sekolah  khusus yang menampung anak –anak cerdas atau berkualiatas tinggi, sehingga  mereka akan mendapatkan  kesempatan yang seluas-luasnya untuk membuatkan kemapuannya.dalam sekolah khusus iniperlu disediakan sarana yang memadai untuk menyalurkan bakat- talenta nya, contohnya berupa penyediaan  laboratorium beserta alat-alatnya serta mengarhkan dan binaan yang sempurna dari guru yang berpengalaman.

Akhir-akhir ini telah banyak didirikan sekolah-sekolah khusus sejenis ini, yang diselenggarakan  oleh lembaga-lembaga  swasta. Misalnya sekolah yang memakai waktu penuh sepanjang  hari (full day school), sekolah alam, sekolah dengan penyelengaaraan jadwal akselerasi  atau percepatan belajar, sekolah dengan system lima hari kerja dan sekolah system moving claas.

Sekolah-sekolah tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masinmg-masing, namun tumbuhnya sekolah-sekolah ini paling tidak sanggup menyelematkan belum dewasa yang cerdas diatas normal.

3. Mengikuti sekolah yang terintegrasi
Jika terpaksa anak harus mengikuti sekolah yang terintegrasi dengan belum dewasa normal, maka kepadanya perlu diberi kesempatan untuk memperdalam, dan memperkaya pengetahuannya. Memberikan tugas-tugas yang harus dikerjakann dengan bimbingan yang sempurna serta melaporkan hasil  pekerjaannya kepada guru.

Misalnya kiprah membaca, mengikuti perlombaan, melaksanakan percobaan-percobaan atau penelitian, baik untuk menguji hipotesa maupun untuk menemukan penemuan-penemuan baru.

4. Melibatkan siswa cerdas dalam aneka macam perlombaan
Menyalurkan kemampuan akseptor didik dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, mengikuti sertakan dalam lombah karya ilmiah yang diselenggarakan oleh instansi-instansi tertentu, ibarat lomba mengarang dan kegiatan-kegiatan lain yang sejenis. Melalui kegiatan ini, maka kelebihan energy yang dimiliki oleh akseptor didik yang cerdas di atas normal sanggup disalurkan dan akan lebih bermanfaat.

5. Melibatkan siswa cerdas dalam aneka macam kegiatan ekskul
Melibatkan dan memperlihatkan kesempatan kepada akseptor didik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan atrau aktivitas-aktivitas organisasi dan social. Misalnya organisasi intra sekolah  (OSIS), palang merah cukup umur (PMR), pramuka , kelompok Diskusi, dan kelompok kesenian.

6. Memberi kiprah yang proporsional
Untuk mengurangi rasa superior (harga diri berlebih), sebaiknya guru dalam memperlihatkan kiprah atau pertanyaan-pertanyaan dilakukan secara proposiaonal. Dalam hal ini, kiprah yang diberikan untuk anak cedas haruslah kiprah yang menantang dan memerlukan duduk kasus silving, sedang tugas-tugas yang biasa dan kurang menantang diberika kepada anak yang normal.

Dengan cara demikian, akseptor didik yang cerdas diatas normal akan merasa bahwa sebetulnya tidak jauh berbeda dengan mitra yang lain. Hal ini penting sekali bagi perkembangan perilaku dan pribadi akseptor didik.

7. Memberikan reinforcement
Jika diharapkan makan pada saat-saat tertentu guru hendakanya memperlihatkan reinforcement pada akseptor didik yang cerdas. Misalnya pada ketika menemukan penemuan-penemuan baru, dan prestasi yang luar biasa. Dengan demikian, mereka akan memperoleh kepuasaan, serta sanggup meningkatkan semnagat atau motivasi untuk lebih berprestasi lagi.

Disamping beberapa hal yang dikemukakan di atas, untuk sanggup memperlihatkan layanan kepada akseptor didik  yang cerdas secara tepat, diharapkan kolaborasi dari aneka macam pihak dan aneka macam forum yang terlibat pribadi dalam pergaulan akseptor didik 


Sumber http://www.rijal09.com