Tersisihkan dengan aplikasi chat iMessage dan WhatsApp, sekarang Google bersiap untuk mencari alternatif lain dari aplikasi Allo untuk bersaing dengan chat kompetitornya. Google berencana merilis App “Chat” berbasis RCS (Rich Communication Services) yang mempunyai fitur perpaduan antara chat konvesional (SMS) dan chat messaging modern yakni read receipts, typing status, video, group conversations, dan Google assistance. Tak hanya itu saja, Google Chat mendukung untuk mengirim gambar beresolusi tinggi dan GIF (Graphics Interchange Format).
Chat konvensional (SMS) yang mengandalkan carrier atau yang dikenal sebagai operator seluler sebagai jembatan untuk mengirim SMS dipadu dengan chat messaging modern yang memakai paket data untuk mengirimkan pesan menghasilkan salah satu fitur unik dari app chat Google. Fitur unik tersebut bisa meneruskan pesan ke medium SMS bila akseptor pesan tidak mempunyai aplikasi “Chat” dan berlaku sebaliknya apabila pengirim mengirim pesan tanpa adanya paket data maka medium yang dipakai yaitu SMS dan nantinya akan diterima oleh pengguna dengan aplikasi “Chat” atau default SMS Messaging.

Pesan pada “Chat” tidak mempunyai fitur keamanan end-to-end encrypted alasannya yaitu berbasis RCS yang diperoleh dari masing-masing operator, hal ini sanggup mempermudah operator sanggup menyadap atau mengakses pesan yang dikirimkan oleh pengguna. Tidak menyerupai WhatsApp, Signal, Telegram yang mempunyai kemanan yang lebih baik dari pada “Chat”. Tentunya dengan kekurangan ini disamping penyadapan, operator provider juga sanggup bebas mengirimkan iklan kepada pengguna menyerupai dengan pesan SMS dari operator. Nantinya “Chat” ini menggantikan default SMS dan terbenam pada semua Android.
Nasib Allo
Sebenarnya ini merupakan langkah krusial dan kompleks yang ditempuh Google dikala merilis layanan aplikasi gres ketimbang memperbaiki Allo. Namun, dua tahun sejak perilisan Allo tahun 2016 hingga 2018 yang hanya menghasilkan kurang dari 50 Juta pengguna dibandingkan WhatApp dan Facebook Messenger dinilai tidak baik oleh Anil Sabrahal. Anil sendiri merupakan Lead Project dibalik suksesnya Google Photo yang beliau kembangkan.
“The product as a whole has not achieved the level of traction that we’d hoped for.” __Anil Sabranal
Secara garis besar Anil mengungkapkan peluncuran aplikasi harus mempunyai taktik yang anggun untuk mencapai angka pertumbuhan pengguna. iMessage bisa mencapai angka pertumbuhan dikarenakan didesain hanya satu-satunya chat messaging yang terbenam dalam Iphone, hal serupa dengan Facebook Messenger sebagai chat messaging satu-satunya platform Facebook yang populer. Pun dengan WhatsApp yang bisa menawarkan fasilitas verifikasi, terikat dengan nomor operator, dan membebaskan biaya pengiriman pesan.
Allo tidak mempunyai taktik yang cukup untuk meraih angka pertumbuhan pengguna. Pendekatan pengguna dari sisi fasilitas juga masih kurang mengingat pengguna hanya akan memakai bila banyak orang lain menggunakan. Pernyataan tersebut hanya sanggup diperoleh dari WhatApps, Allo setidaknya mematahkan pernyataan tersebut dengan menciptakan innovasi gres dalam fasilitas pengguna, hal yang bisa diterapkan yaitu akseptor bisa mendapatkan pesan tanpa harus menginstall aplikasi terlebih dahulu. WhatsApp tentu tidak mempunyai fitur tersebut, pengguna Whatsapp diharuskan mempunyai aplikasi dari sisi pengirim dan penerima.
Google sebetulnya sudah mengantisapi dan membantu Allo dengan layanan service pada Android untuk menawarkan pesan notifikasi untuk akseptor pesan apabila akseptor pesan tidak mempunyai Aplikasi Allo. Namun, notifikasi tersebut hanya sebatas pemberitahuan kepada akseptor untuk menginstall Aplikasi Allo saja. Berdasarkan hal tersebut Google tetapkan menghentikan sementara investasi pada aplikasi Allo. Perlu digarisbawahi bahwa Google belum menghentikan Allo, Google masih mendukung produk tersebut. Tetapi, bagi pengguna Allo harus berkemas-kemas untuk mencari alternatif lain alasannya yaitu bisa saja sewaktu-waktu Allo benar-benar akan dilarang oleh Google.
Baca juga: Google Akan Merevolusi SMS dengan Teknologi RCS di Android?
Sumber aciknadzirah.blogspot.com